Tuesday, April 29, 2014

Cara Upgrade WordPress Versi Terbaru

Proses upgrade versi Wordpress sebenarnya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Automatic Upgrade dan Manual Upgrade. Karena proses Automatic upgrade versi Wordpress sering terjadi Error/tidak berhasil maka proses Manual Upgrade versi Wordpress lebih disarankan.
Berikut langkah Manual Upgrade (delete-upload) versi Wordpress :
Untuk mengupgrade versi WordPress harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan sebelum melakukan proses upgrade, sangat disarankan untuk membackup Database WordPress-nya terlebih dahulu atau melakukan proses Export posting terlebih dahulu.

Untuk mengupdate versi Wordpress menggunakan cara manual (delete-upload) ada beberapa persyaratan :

a. Lakukan proses Backup Database WordPress-nya terlebih dahulu
Untuk tata cara Backup Database, silakan akses :
b. Non aktifkan (Deactivate) semua plugin

Jika sudah melakukan langkah diatas, lakukan langkah berikut :

1. Akses website WordPress (http://wordpress.org/), kemudian Download versi wordpress terupdate/terbaru
2. Extract File WordPress ke komputer Anda sehingga menghasilkan Folder baru
3. Login ke Cpanel Hosting dari Domain yang ingin diupgrade versi WordPress-nya
4. Pilih dan klik menu “File Manager” yang terdapat di bagian “Files”
5. Kemudian akan tampil popup "File Manager Directory Selection"

- Pilih Web Root (public_html/www)
- Checklist kolom kecil disamping tulisan Show Hidden Files (dotfiles).
- Akhiri dengan klik tombol GO

*(Jika popup tidak tampil, itu tidak menjadi masalah asalkan tampil halaman baru yaitu halaman File Manager)

6. Jika sudah menampilkan halaman File Manager, pilih direktori /public_html ataupun /www

7. Delete (hapus) File dan Folder berikut :

** PERHATIAN : Jika File atau Folder dibawah ini tidak ada silakan lanjut ke langkah selanjutnya.


- Folder wp-admin
- Folder wp-includes
- File index.php
- File license.txt
- File readme.html
- File wp-activate.php
- File wp-blog-header.php
- File wp-comments-post.php
- File wp-config-sample.php- File wp-cron.php- File wp-links-opml.php- File wp-load.php- File wp-login.php- File wp-mail.php
- File wp-settings.php
- File wp-signup.php
- File wp-trackback.php
- File xmlrpc.php

*** PERHATIAN : File dan Folder Wordpress yang "TIDAK BOLEH" dihapus adalah :

- Folder wp-content
- File wp-config.php

8. Jika File WordPress sudah dihapus sesuai point "7", lakukan proses Login ke Hosting dari Domain yang akan diupgrade versi WordPressnya menggunakan FTP Filezilla

9. Arahkan Remote Site ke /public-html ATAU /www

10. Upload ulang File dan Folder WordPress yang sebelumnya telah didelete (dihapus) seperti penjelasan pada point "7" dengan file WordPress versi terupdate yang sebelumnya telah Anda Download dan extract di komputer Anda (seperti penjelasan pada point "2")

Selama proses upload, review apakah ada file yang gagal upload yang dapat dilihat di kolom “Server/Local File” yang ada di bagian bawah.

Jika pada bagian “tab Failed transfers” ada keterangan File yang gagal upload, tunggu sampai File yang lain sukses diupload terlebih dahulu, baru kemudian pilih dan klik “tab Failed transfers”, klik kanan pada File yang gagal upload lalu pilih “Reset and requeue selected files”, maka secara otomatis File yang gagal upload akan pindah ke “tab Queued files”.  Pada "tab Queued files”, pilih Filenya kemudian klik kanan pilih “Process Queue” agar File di upload ulang.

11. Jika semua File WordPressnya telah sukses diuploadkan, akses Domain Anda pada Web Browser dan tambahkan /wp-admin/upgrade.php atau /wp-admin/update.php. Misalnya http://namaDomainAnda.com/wp-admin/upgrade.php ATAU http://namaDomainAnda.com/wp-admin/update.php, kemudian klik “upgrade” sampai tampil tombol “Done”.

Dengan langkah tersebut versi wordpress Anda sudah sukses terupdate ke versi wordpress terbaru.

12. Login ke Dashboard WordPress (http://namaDomainAnda.com/wp-admin), lalu aktifkan kembali semua pluginnya.

-------------------------
Cara membackup Database
-------------------------

Untuk membackup Database WordPress dihosting ada tiga cara, yaitu :

1. Menggunakan plugin khusus untuk membackup Database WordPress
2. Menggunakan fasilitas menu Backup di CPanel Hosting
3. Menggunakan fasilitas menu phpMyAdmin di Cpanel Hosting

Untuk membackup menggunakan menu Backups dilakukan dengan cara berikut :

a. Login ke Cpanel Hosting Anda;
b. Pilih menu Backups yang terdapat dibagian Files
c. Pada bagian Download a MySQL Database Backup, pilih Database yang akan Anda Backup;
d. Simpan Database-nya di komputer Anda.

Untuk membackup menggunakan phpMyAdmin dilakukan dengan cara berikut :

a. Login ke Cpanel Hosting Anda;
b. Pilih menu phpMyAdmin yang terdapat dibagian Databases
c. Klik/pilih nama Database yang akan Anda backup (yang ada di sidebar sebelah kiri).
d. Setelah diklik maka dihalaman sebelah kanan akan muncul struktur Databasenya,
e. Lalu Anda klik tab Export,
f. Di halaman export, checklist (tandai) kotak kecil yang bertuliskan "Save as file", dan dibagian Compression: Anda pilih zipped atau gzipped
g. Setelah itu klik Go (ada di bagian bawah halaman), maka akan muncul kotak dialog Download, kemudian save filenya ke komputer Anda.

*** Informasi Upgrade versi Wordpress juga bisa Anda Review di Asian Brain WIKI yang bisa Anda dapatkan di halaman Member Area AsianBrain.com milik Anda (jika Anda adalah seorang member aktif Asian Brain IMC).

phpMyAdmin - Bagaimana cara membackup dan restore database melalui PHPmyAdmin ?


Membackup database melalui phpMyAdmin hanya bisa dilakukan untuk satu database saja, jadi jika database yang akan di backupnya banyak Anda harus lakukan cara dibawah ini berulang-ulang tergantung banyaknya database.
Berikut ini langkah-langkah membackup database :
  • Login ke cpanel hosting Anda
  • Setelah login klik phpmyadmin yang ada dibagian Databases
  • Di halaman phpMyAdmin Anda klik/pilih nama database yang akan Anda backup (yang ada di sidebar sebelah kiri).
  • Setelah diklik maka dihalaman sebelah kanan akan muncul struktur databasenya,
  • Lalu Anda klik tab Export,
  • Dihalaman export Anda ceklis (tandai) kotak kecil yang bertuliskan "Save as file", dan dibagian Compression: Anda pilih "gzipped"
  • Setelah itu klik Go (ada dibagian bawah halaman), maka akan muncul kotak dialog download nah Anda save filenya ke komputer Anda.
Dan untuk me-Restorenya bisa dengan cara :
  • Login ke cpanel hosting Anda
  • Setelah login klik MySQL Databases yang ada dibagian Databases
  • Di halaman MySQL Databases di bagian New Database: Anda isikan nama database yang akan Anda buat, lalu klik Create Database,
  • Setelah selesai membuat database maka kembali ke halaman cpanel, dan masuk kembali ke phpMyAdmin dengan cara klik phpMyAdmin yang ada di bagian Databases,
  • Di halaman phpMyAdmin Anda klik/pilih nama database yang telah Anda buat tadi
  • Setelah diklik maka dihalaman sebelah kanan akan muncul struktur databasenya (tapi masih kosong),
  • Lalu Anda klik tab Import,
  • Setelah itu di bagian File to import Anda klik tombol Browse, lalu cari file database hasil export sebelumnya,
  • Terakhir klik Go yang ada dibagian bawah halaman, lalu tunggu hingga proses import selesai

Saturday, April 26, 2014

Apa itu DHCP ?


DCHP adalah kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DCHP harus memberikan alamat IP kepada semua computer secara manual. Jika DCHP dipasang di jaringan local, maka semua computer yang  tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dan server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protocol Bootsrapt Protocol (BOOTP).
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur client/server maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakti DHCP Server dan DHCP Client.
-          DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa system operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 200 Server, Windows 2003 Server atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
-          DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar system operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 200 Profesional, Windows XP, Windows Vista atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

Nat

NAT di mikrotik

Pengertian NAT dan Tipe-tipe NAT

NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
TIPE-TIPE NAT
NAT atau Network Address Translation memiliki dua tipe, yaitu :
  • NAT Tipe Statis
  • NAT Tipe Dinamis
Pengertian NAT Tipe Statis
Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat ipnya belum didaftarkan dalam table nat. Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat local dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT .
133 300x112 Pengertian NAT dan Tipe tipe NAT
  • Pengertian NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.
  • Pengertian NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dimana dalam sistem pool, suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.
  • Pengertian Nat Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika dimana request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat ip distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Sejumlah IPlokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menghemat penggunaan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda portmultiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multireuest dari sebuah alamat ip dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan DualWan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.


© Template by Lakuin Ajadeh